Kamis, 12 Juni 2008

FOSS - Potensi dan Tantangan di Instansi Pemerintah

Kasus yang coba akan dibicarakan saya ambil pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Mudah-mudahan tidak terlalu berbeda dengan instansi pemerintah lainnya.

FOSS (Free Open Source Software), diantara banyak manfaat dan keunggulannya terutama pada sifatnya yang General Public License (GPL) sehingga dapat menghemat pengeluaran/anggaran belanja negara, kenapa masih banyak yang belum menerapkan bahkan baru 2 instansi pemerintah saja yang sudah memulai penerapan FOOS di lingkungan kerjanya.

Pertanyaan kenapa diatas biasanya dikarenakan beberapa hal, yaitu :
- Pengetahuan pegawai masih sangat minim bahkan sebagian besar pegawai belum mengenal apa itu open source,hanya sebagian kecil kalangan yang mengerti, mengeksplore dan menggunakan
- Isu yang selama ini berkembang bahwa open source sulit dan belum bisa memenuhi kebutuhan masih ada di pengguna komputer DJBC
- Pengadaan komputer dan software hampir semua berbasis MS Windows
- Aplikasi yang digunakan masih dibuat berjalan under windows
- Kemauan untuk mengenal dan mengeksplore FOSS sangat sedikit karena jenis pekerjaan
- Belum pernah ada sosialisasi / workshop / seminar pengenalan FOSS di DJBC
- Kesadaran akan software yang free dan bebas masih sedikit, lebih memilih software yang mudah didapat

Critical Point yang harus menjadi perhatian dalam penerapan FOSS di lingkungan instansi pemerintah antara lain:
- Dukungan/Support dalam penerapan iGos
- Strategi pentahapan dalam implementasi iGos. Dapat dimulai dengan penerapan aplikasi open source di sistem operasi windows
- Pemberdayaan infrastruktur yang telah ada dalam mendukung iGos
- Pehatian khusus terhadap penerapan iGos dalam bidang kerja spesifik, misal divisi IT yang bertugas - mendevelop aplikasi dengan menggunakan tools yang belum ada versi open sourcenya.
- Kapabilitas SDM
- Sosialisasi yang intensif
- Pola organisasi yang ada (kurang dimungkinkan untuk adanya ekplorasi lebih dalam terhadap teknologi baru)

Solusi-solusi / Support Yang diharapkan
- Komitmen dari atasan untuk menerapkan FOSS
- Adanya satu repository IGOS yang menjadi sumber dalam penerapannya
- Sering dilakukan sosialisasi IGOS pada tahap awal untuk pengenalan dan pembiasaan pada pegawai
- Sering dilakukan workshop pada tahap implementasi untuk pemberian materi teknis
- Ada support center IGOS, sehingga jika ada masalah dalam penerapan ada tempat untuk bertanya dan mendapatkan solusi
- Adanya solusi terhadap software berlicensi yang sudah dibeli bersama paket komputer jika software tersebut ingin diganti dengan versi open source

Tidak ada komentar: